Mengenal Parameter Pencemaran air
Pencemaran air adalah masuknya makhluk hidup atau zat lain ke dalam air yang menyebabkan kualitas air menurun ke tingkat tertentu sehingga tidak dapat berfungsi sesuai peruntukannya. Kondisi ini tidak hanya terjadi pada masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan, tetapi masyarakat desa sudah mulai merasakan kondisi air yang tercemar. Dalam kehidupan sehari-hari kita memerlukan air bersih untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan berbagai keperluan lain.
Menurut Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (LH RI) tahun 2014, sebanyak 75% sungai di Indonesia tercemar berat akibat buangan air limbah rumah tangga. Hal ini terjadi akibat sistem buangan air limbah yaitu Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL), dan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) yang tergolong buruk.
Secara umum air yang berkualitas perlu memenuhi beberapa parameter yang telah ditentukan. Parameter kualitas air ditentukan untuk memberikan penilaian standar air yang bersih dan bebas dari bahan kimia berbahaya, mempunyai pH dan suhu yang sesuai, kandungan amonia dan nitrit yang rendah, serta tidak tercemar. Parameter-parameter yang digunakan sebagai indikator penemaran lingkungan antara lain sebagai berikut :
Terdiri dari:
- Kecerahan, Sebagai penentu ukuran cahaya di dalam air yang disebabkan oleh partikel kaloid serta suspensi dari bahan pencemar, seperti limbah industri.
Suhu. Menjadi faktor penting yang berkaitan dengan kehidupan hewan serta tumbuhan di dalam laut. Suhu air yang tinggi akan meningkatkan laju pertumbuhan, saat suhu rendah, ikan akan lebih mudah terserang bakteri atau jamur. - Kedalaman, Menentukan seberapa banyak sinar matahari masuk ke dalam air. Makhluk hidup seperti ikan biasanya akan stress saat berada di perairan dengan cahaya matahari yang sedikit.
Terdiri dari:
- Tingkat keasaman (pH), Kualitas air yang baik harus memiliki pH yang netral, tidak terlalu asam ataupun basa. Parameter ini menilai pengaruh tingkat kesuburan perairan dan kehidupan makhluk hidup.
- Oksigen terlarut (DO), Berasal dari dua sumber, atmosfer dan hasil fotosintesis oleh fitoplankton dan tanaman laut. Semakin tinggi oksigen terlarut, semakin baik pula kualitas air.
- Salinitas, Merupakan total konsentrasi dari semua ion terlarut di dalam air.
- Alkalinitas, Merupakan kapasitas air dalam menetralkan tambahan dari asam tanpa menurunkan tingkat pH.
Terdiri dari:
- Plankton, Organisme yang memiliki ukuran sangat kecil dan bergerak sesuai arus air. Terdiri dari zooplankton (hewan) dan fitoplankton (tumbuhan). Jika jumlah plankton di perairan tinggi, maka keberlangsungan hidup seluruh organisme akan terjaga.
- Ikan, Jumlah ikan sangat menentukan kualitas air di dalam suatu perairan.
Setelah mengetahui tingkat pencemaran yang terjadi melalui parameter yang digunakan, kita akan lebih mudah melakukan pengendalian sesuai dengan pencemaran yang terjadi di lingkungan sekitar kita. Dengan terus melakukan pengendalian pencemaran lingkungan, kita turut menjaga lingkungan untuk generasi berikutnya agar mereka juga dapat merasakan tinggal di lingkungan yang nyaman dan sehat.
Jum’at, 23 Desember 2022
Penulis : Nurhofifa